• Sv388 : Situs Agen Judi Sabung Ayam Online Resmi 24 Jam Hari Ini # Cipit88

Apa Itu Bonus Demografi? Ini Pengertian, Manfaat, dan Dampak Negatifnya

Diperbarui:2024-11-29 05:57    Jumlah Klik:99

Foto: 20Detik/Ilustrasi bonus demografi RIJakarta - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia telah memasuki periode bonus demografi sejak tahun 2015. Puncak periode ini diperkirakan terjadi pada rentang waktu 2020 hingga 203

  • Kenapa Orang Indonesia Enggan Menikah?Foto: 20Detik/Ilustrasi bonus demografi RIJakarta -

    Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia telah memasuki periode bonus demografi sejak tahun 2015. Puncak periode ini diperkirakan terjadi pada rentang waktu 2020 hingga 2035.

    Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bonus demografi berkorelasi dengan meningkatnya perekonomian suatu negara. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bonus demografi?

    Pengertian Bonus Demografi

    Menurut laporan "Bonus Demografi dan Visi Indonesia Emas 2045", yang diterbitkan pada 2023 oleh BPS, bonus demografi adalah puncak transisi di mana penduduk usia produktif mendominasi struktur usia populasi.

    Dalam hal ini, jumlah penduduk dengan usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non-produktif atau lebih dari 64 tahun.

    Sementara menurut studi berjudul Bonus Demografi di Indonesia yang terbit Jurnal Visioner, Vol. 12, No. 2 pada 2020 oleh Achmad Nur Sutikno, bonus demografi diartikan sebagai fenomena terjadinya ledakan jumlah penduduk usia produktif di suatu negara yang dapat menjadi peluang besar dalam pembangunan negara.

    Lebih jauh, ledakan jumlah penduduk usia produktif ini dikatakan sebagai peluang apabila diiringi dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas.

    Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045: Tantangan Pendidikan Tinggi & Talenta DigitalBaca juga: Pakar UI: Nasib Indonesia Emas 2045 Juga Bergantung pada LansiaManfaat Adanya Bonus Demografi

    Melansir studi yang terbit di Jurnal Populasi, Vol. 21, No. 1 pada 2015 oleh Wasisto Raharjo Jati, bonus demografi memberikan sejumlah manfaat bagi suatu negara, yakni:

    1. Tenaga Kerja yang Berlimpah

    Peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara tidak langsung akan mendorong pertumbuhan jumlah tenaga kerja. Peningkatan tenaga kerja ini akan mendukung proses industrialisasi dengan adanya peningkatan tenaga kerja "blue-collar," seperti buruh pabrik, mekanik, dan tukang, serta tenaga kerja "white-collar," seperti pegawai kantor, manajer, dan akuntan.

    2. Pertumbuhan Ekonomi

    Bonus demografi yang ditandai dengan meningkatnya tenaga kerja usia produktif akan berdampak pada peningkatan proses produksi di suatu negara. Peningkatan produksi yang disertai dengan tingginya tingkat konsumsi ini akan berkontribusi pada kenaikan pendapatan per kapita, yang selanjutnya mendorong pertumbuhan ekonomi.

    3. Peningkatan Kesejahteraan

    Dengan adanya peningkatan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi, bonus demografi akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena produktivitas yang lebih tinggi dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan memperbaiki akses terhadap layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

    Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan juga memberikan peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan alokasi anggaran bagi program sosial. Dengan demikian, kesenjangan ekonomi dapat ditekan, dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dapat meningkat.

    Dampak Negatif Bonus Demografi

    Nyatanya, bonus demografi tak hanya menjanjikan manfaat tapi juga berpotensi meninggalkan dampak negatif. Dalam hal ini, potensi bidang pendidikan dan fasilitas yang layak untuk meningkatkan kualitas generasi muda, jika tidak dimanfaatkan dengan maksimal maka akan menjadi ancaman buruk.

    Sebab, alih-alih memunculkan generasi dengan kualitas SDM tinggi, justru bisa menambah angka pengangguran. Pada gilirannya bisa menurunkan tingkat produktivitas masyarakat dan negara, sebagaimana dilansir dari detikFinance.

    Dampak buruk ini sangat berpengaruh pada bagaimana kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Maka dari itu, perlu langkah dan upaya strategis dalam berbagai bidang mulai dari pendidikan, lapangan kerja, dan lainnya untuk mencegah risiko buruk dari bonus demografi.

    Baca juga: Guru Besar UI: Gen-Z Bisa Jadi Generasi Paling Stres, Sebab..

    20DJokowi: IKN Bukan Sekadar Pindah Istana Atau Berubah Tempat Kerja20DJokowi: IKN Bukan Sekadar Pindah Istana Atau Berubah Tempat Kerja(faz/faz)

Berita Terkait

  • Awas Kegocek! Deretan Gelar Ini Tak Berarti 'Dokter Kecantikan', Hanya Lulus Kursus

    Ilustrasi dokter. (Foto: Getty Images/iStockphoto/aetb)Jakarta - Masyarakat terkadang masih sulit membedakan mana saja orang yang benar-benar kompeten melakukan praktik perawatan k...

  • 3 Sayuran Ini Membuat Asam Lambung Naik, Penderita GERD Wajib Tahu

    Foto: Getty Images/iStockphotoJakarta - Tak semua makanan dan minuman aman bagi penderita GERD. Termasuk beberapa jenis sayuran yang bisa memicu asam lambung naik meskipun enak. Pe...

  • Byon Combat Showbiz Volume 4: Rudy The Golden Boy Sabet 2 Gelar, Kalahkan Jagoan Malaysia Dean Hamsah

    Rudy "The Golden Boy" Agustian membawa pulang dua gelar setelah menaklukkan petarung asal Malaysia, Dean Hamsah, dalam ajang Byon Combat Showbiz Volume 4 di Tennis Indoor Senayan, ...

  • Terungkap Penyebab Burung Pipit Mati Massal di Bandara Bali

    Foto: Burung pipit mati massal di Bandara Ngurah Rai, Bali. (Tangkapan layar)Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali mengungkap penyebab kawanan burung pipit yang ...

  • Apa Itu Bonus Demografi? Ini Pengertian, Manfaat, dan Dampak Negatifnya

    Foto: 20Detik/Ilustrasi bonus demografi RIJakarta - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia telah memasuki periode bonus demografi sejak tahun 2015. Punca...